Jumat, 27 Februari 2015

Artikel tentang rambutan



Pengertian Rambutan
Rambutan adalah salah satu tanaman yang multi guna selain dapat dikonsumsi          buahnya tetapi semua bagian dari tanaman ini, dari kulit, daun, biji, sampai akar, dapat berfungsi sebagai obat demam, uban, disentri, sariawan, sampai kencing manis, bisa luntur dengan ramuan yang tepat. Bagian tanaman yang bermanfaat : kulit buah, kulit kayu, daun, biji, dan akarnya.
Detail manfaatnya adalah sebagai berikut :
1.    Kulit buah      : untuk mengatasi disentri, demam
2.    Kulit kayu      : untuk mengatasi sariawan
3.    Daun            : untuk mengatasi diare dan menghitamkan rambut
4.    Akar             : untuk mengatasi demam
5.    Biji               : untuk mengatasi kencing manis (diabetes melitus)
Pemakaian :

Disentri 
Cuci kulit buah rambutan (10 buah), potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai menjadi 1 gelas, minum 2 x sehari.
Demam 
Cuci kulit buah rambutan yang telah dikeringkan (15 g). Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai mendidih selama 15 menit. Minum 3 x sehari. Menghitamkan rambut beruban.  Cuci daun rambutan secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit air dan aduk sampai menjadi adonan bubur. Peras dan saring dengan kain, Gunakan untuk membasahi rambut kepala. Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
Kencing manis. 
Gongseng biji rambutan (lima biji), lalu giling sampai menjadi serbuk. Seduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin, minum airnya sekaligus. Lakukan 1--2 kali sehari.
Sariawan. 
Cuci kulit kayu rambutan (tiga ruas jari), lalu rebus dengan dua gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Gunakan untuk berkumur selagi hangat.

Bunga jantan rambutan.
Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan akan merona (flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbu.
Tumbuhan ini menghasilkan bunga setelah tujuh tahun jika ditanam dari biji, namun pada usia 2 tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara vegetatif. Rambutan berumah dua, tetapi bersifat androdioecious, ada tumbuhan penghasil bunga jantan saja dan tumbuhan penghasil bunga banci. Tumbuhan jantan tidak pernah menghasilkan buah.
Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air. Masa kering tiga bulan menghentikan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pembentukan bunga. Di daerah Sumatera bagian utara, yang tidak mengenal musim kemarau rambutan dapat menghasilkan buah dua kali dalam setahun. Di tempat lain, bunga muncul biasanya setelah masa kering 3 bulan (di Jawa dan Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan November).
Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah", sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas ("rambutan ace"/ngelotok).Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan Desember hingga Maret, dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman lain, seperti durian dan mangga.
Varietas unggul rambutan yang sudah dilepas Departemen Pertanian Republik Indonesia hingga2005 adalah.
               1.    'Rapiah' dari Pasarminggu,
2.    'Bahrang' dari Langkat,
3.    'Lebakbulus' dari Pasarminggu,
4.    'Sibatuk Ganal' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
5.     'Nona' dari Kampar, Riau,
6.    'Binjai' dari Pasarminggu
7.    'Antalagi' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
8.    'Sibongkok' dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan,
9.     'Garuda' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan
10. 'Tangkue Lebak' dari Kecamatan Maja, Banten,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar